Pengalaman berkeliling Kota Tua dengan sepeda ontel menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Namun, di balik keseruan itu, para pemilik usaha sewa sepeda ontel menghadapi berbagai tantangan.
Warun (53), salah seorang pemilik usaha sewa ontel di kawasan Kota Tua, Jakarta, mengakui bahwa malam pergantian tahun 2026 ini cukup ramai dikunjungi warga. “Menjelang tahun baru lumayan (ramai),” ujarnya saat ditemui di Kota Tua, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Meski begitu, Warun menilai keramaian tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Ia menduga hal ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif sewa. “Tapi lebih ramai tahun sebelumnya. Nggak tahu, ada perbedaan. Apa karena dulu kan (harganya) masih 20 ribu, sekarang 25 ribu. Mungkin karena naik,” tuturnya.
Selain tarif, Warun juga menyoroti dampak panggung hiburan yang kerap digelar di area tersebut. “Kalau panggung tetep ngaruh banget, karena jalanan jadi lebih sempit,” sambungnya.
Warun menceritakan berbagai suka duka yang dialaminya sejak memulai usaha sewa sepeda pada tahun 2000. Salah satu pengalaman pahit yang pernah dihadapinya adalah ketika sepedanya dibawa kabur oleh pelanggan. “Kalo dulu sering, kalau sekarang sudah nggak. Antara tahun 2018 lah. Iya dibawa kabur. Iya kan dicariin nggak ada. Kalau sudah habis waktu kan keluar jam sekian, tapi nggak ada-ada, berarti dibawa kabur,” kenangnya.
Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh Ali (65), pemilik rental ontel lainnya. “Saya pernah hilang, udah lama sih berapa tahun yang lalu,” ujar Ali, meski tidak merinci kejadian tersebut.
Terlepas dari berbagai tantangan, Ali mengaku tetap menikmati pekerjaannya sebagai pemilik rental ontel. Ia bersyukur, dari usaha ini, ia telah mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. “Iya, saya udah 11 tahun kerja begini. Lumayan, saya bisa bikin rumah, beli motor,” ucapnya bangga.






