Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan komitmennya untuk mengawal kebijakan dan legislasi strategis di sektor energi, khususnya dalam mempercepat transisi energi nasional. Eddy mengungkapkan keterlibatannya yang aktif dalam berbagai inisiatif kebijakan dan legislasi energi. “Tujuannya adalah bagaimana kita akan mampu mengawal proses transisi energi yang saat ini perlu kita laksanakan dengan cepat,” ujar Eddy Soeparno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, Indonesia tengah menghadapi paradoks energi. Di satu sisi, Indonesia memiliki potensi sumber daya energi yang sangat besar, baik fosil maupun terbarukan. Namun, di sisi lain, kebutuhan energi nasional masih sangat bergantung pada impor. “Indonesia memiliki sumber energi yang sangat besar, baik fosil maupun terbarukan. Namun, pada saat yang sama, kebutuhan energi kita masih bergantung pada impor,” jelas Eddy.
Paradoks ini, lanjutnya, dapat diatasi melalui percepatan transisi energi dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber energi domestik. Langkah ini dinilai mampu mengurangi ketergantungan impor sekaligus mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. “Kami ingin memastikan ada keselarasan di antara para pihak, termasuk menghadirkan investor yang berkualitas dan mempercepat proses investasi agar berjalan dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Eddy menambahkan bahwa investasi di sektor energi terbarukan berpotensi menciptakan lapangan kerja hijau atau green jobs, mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), serta melahirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis ekonomi rendah karbon. Ia menekankan pentingnya sosialisasi mengenai krisis lingkungan, energi terbarukan, dan transisi energi. “Transisi energi bukan hanya soal energi, tetapi juga tentang masa depan ekonomi, lingkungan hidup, dan keberlanjutan pembangunan nasional,” tegas Eddy.
Eddy juga menyoroti hambatan birokrasi yang kerap memperlambat investasi. Ia meyakini banyak investor global tertarik berinvestasi dalam energi terbarukan di Indonesia karena aspek keberlanjutannya. “Saya yakin mereka akan masuk memilih Indonesia sebagai salah satu sarana investasi yang terbaik bagi mereka,” pungkasnya.






