Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, Sunaryo, melaporkan bahwa lembaganya menerima total 5.550 aduan terkait aparatur peradilan sepanjang tahun 2025. Aduan tersebut mencakup berbagai tingkatan, mulai dari hakim hingga panitera.
Dari jumlah aduan yang masuk, sebanyak 4.130 kasus atau 74,41% telah berhasil diselesaikan. Sementara itu, 1.420 aduan lainnya masih dalam proses penyelesaian.
“Adapun jumlah hakim dan aparatur pengadilan yang menerima sanksi hukuman disiplin sepanjang tahun 2025 berjumlah sebanyak 192 orang,” ujar Sunaryo saat memberikan sambutan dalam acara ‘Apresiasi dan Refleksi Mahkamah Agung RI tahun 2025’ di Balairung Gedung MA, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/12/2025).
Rincian Sanksi Disiplin
Sunaryo merinci bahwa dari total aduan tersebut, sebanyak 85 hakim dijatuhi sanksi hukuman disiplin. Sanksi yang diberikan bervariasi, meliputi hukuman berat, sedang, dan ringan.
“Jenis sanksi disiplin yang dijatuhkan bervariasi. Mulai dari yang mendapat sanksi berat sebanyak 45 orang, sanksi sedang 46 orang, sanksi ringan sebanyak 101 orang,” jelasnya.
Peran Komisi Yudisial
Selain itu, Sunaryo juga memaparkan bahwa sebagian usulan penjatuhan sanksi berasal dari Komisi Yudisial (KY). KY dilaporkan mengusulkan 36 rekomendasi agar MA menjatuhkan sanksi disiplin kepada hakim.
“Jumlah usul penjatuhan sanksi dari Komisi Yudisial periode tahun 2025 sebanyak 36 usulan, dengan jumlah hakim yang diusulkan untuk dijatuhi sanksi hukuman disiplin sebanyak 61 orang,” ungkap Sunaryo.
Ia melanjutkan, dari 36 usulan tersebut, 9 berkas telah ditindaklanjuti, 17 berkas tidak dapat ditindaklanjuti, dan 10 berkas masih dalam proses tindak lanjut.
“Adapun hasil dari tindak lanjut yang telah rampung, terdapat 12 orang hakim yang dikenakan hukuman disiplin berdasarkan rekomendasi Komisi Yudisial. Sedangkan 27 orang hakim yang tidak dapat dijatuhi sanksi sebab menyangkut materi pengaduan berkaitan dengan teknis yudisial dan substansi atau pertimbangan hukum putusan hakim,” imbuh dia.






