Manado, Sulawesi Utara – Kebakaran hebat melanda Panti Jompo Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, pada Selasa (30/12/2025). Peristiwa tragis ini merenggut nyawa 16 lansia, namun ironisnya, 15 jasad korban tidak dapat dikenali akibat insiden tersebut.
Identifikasi Korban Terkendala
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Utara, Kombes Pol. Alamsyah P. Hasibuan, menyatakan bahwa dari total 16 korban jiwa, 15 di antaranya dalam kondisi yang sudah tidak memungkinkan untuk diidentifikasi secara visual. “Dalam peristiwa ini sebanyak 16 orang menjadi korban, di mana 15 jasad di antaranya dalam kondisi sudah tidak bisa dikenali,” ujar Alamsyah di Manado, Selasa (30/12/2025), dilansir dari Antara.
Menyikapi situasi darurat ini, Kapolda Sulawesi Utara telah memerintahkan pembentukan tim gabungan untuk membantu Polresta Manado. Tim tersebut terdiri dari unit Inafis Ditreskrimum, Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor), dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Dokkes. Tugas mereka adalah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan proses identifikasi lebih lanjut.
Proses Identifikasi Melalui DNA
Kepala Bidang Dokkes Polda Sulut, AKBP dr. Tasrif, menjelaskan bahwa fase pertama identifikasi yang sedang dilakukan adalah olah TKP. Sebanyak 16 jenazah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado. “Kami berhasil mengevakuasi sebanyak 16 jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado,” katanya.
Fase selanjutnya adalah pengumpulan data ante mortem, di mana data-data dari pihak keluarga korban akan dikumpulkan. “Kami akan mengambil sampel DNA keluarga dan juga korban,” jelasnya lebih lanjut.
Polda Sulawesi Utara mengimbau masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya yang menjadi korban untuk segera mendatangi Posko DVI Biddokkes. Mengingat Polda Sulut belum memiliki laboratorium pemeriksaan DNA, sampel yang terkumpul akan dikirim ke Jakarta untuk dianalisis. “Kami sangat berharap karena bukti primer sebagai alat identifikasi berupa sidik jari tidak memungkinkan lagi, sehingga kami sangat berharap akan dilaksanakan identifikasi melalui DNA,” ujar dr. Tasrif. “Kami butuh waktu, mudah-mudahan terkumpul semua hari ini dan malam nanti kami akan bawa sampelnya ke Jakarta.”
Penyelidikan Penyebab Kebakaran
Sementara itu, Kapolresta Manado, Kombes Pol. Irham Halid, menyatakan bahwa pihaknya masih terus bekerja melakukan olah TKP untuk mencari penyebab pasti kebakaran. “Kami dibantu Polda Sulut sementara melakukan olah TKP. Mudah-mudahan nanti akan ada hasilnya dan kita akan sampaikan lagi kepada masyarakat,” katanya.






