Jumlah peminat Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025, mencapai 17.921 peserta. Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap sekolah unggulan tersebut.
Animo Tinggi, Penerimaan Terbatas
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Anwar, mengungkapkan data tersebut dalam Rilis Akhir Tahun Polri. Ia mengaku terkejut dengan antusiasme yang luar biasa terhadap SMA KTB.
“Untuk tahun 2024, setelah kita buka pendaftaran, yang mendaftar animonya sebanyak 11.000 lebih, kita ambil 120 orang,” ujar Anwar di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025). “Dan di luar ekspektasi untuk tahun ini, tahun 2025 animonya sebanyak 17.921 lebih dan nanti akan kita terima 180 orang,” lanjutnya.
Kualitas Peserta Sangat Memuaskan
Anwar juga menyoroti kualitas akademik para pendaftar. Ia menyatakan kekagumannya terhadap kecerdasan para calon siswa.
“Perlu kami informasikan bahwa dari total pendaftar yang sekarang ini dari 17.000 lebih, itu nilai rata-rata matematikanya 87,8. Nilai rata-rata IPA-nya 88. Nilai Bahasa Inggris-nya 88,” papar Anwar. “Nilai IQ-nya 130 ini rata-rata. Kalau saya sekarang ikut, saya tidak akan masuk di sini barangkali, saya harus jujur,” ucapnya.
Keunggulan Kurikulum dan Fasilitas
SMA KTB menawarkan pendidikan karakter yang memadukan aspek kognitif, fisik, dan spiritual. Seluruh siswa mendapatkan beasiswa penuh.
Sekolah ini mengadopsi kurikulum international baccalaureate (IB) dengan standar internasional dan nilai-nilai Bhayangkara. Lulusannya diproyeksikan mampu bersaing masuk 10 universitas terbaik dunia dan berpotensi menjadi aset bagi Akademi Kepolisian (Akpol).
“Bahkan kemarin Bapak Kapolri mentargetkan harus ada yang di Harvard, sehingga saya selaku Kepala Yayasan Kemala Taruna Bhayangkara, alhamdulillah sampai sekarang sudah pusing ha-ha-ha-ha. Tapi dengan niat yang tulus, Insyaallah tercapai,” ujar Anwar.
SMA Kemala Taruna Bhayangkara merupakan bagian dari program sekolah unggulan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Pendirian sekolah ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi akademik, kepemimpinan, serta karakter unggul.
