JendelaIndonesia.id-Phonophobia merupakan ketakutan berlebihan dan irasional akan suara keras.
Bagi penderita phonophiba, suara keras dapat menimbulkan reaksi langsung yang berkisar dari kecemasan hingga kepanikan.
Ketakutan akan suara keras juga disebut dengan sonophobia atau ligyrophobia.
Gejala Dikutip dari Very Well Health, seseorang dengan fobia spesifik terhadap suara keras memiliki gejala yang lebih ekstrem dari kecemasan hingga kepanikan.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Suka Berguling di Tanah
Reaksi dapat terjadi selama kebisingan, sebelum terjadi, atau setelah kebisingan berakhir. Gejala berkisar pada tingkat keparahan untuk setiap orang.
Beberapa gejala tersebut meliputi:
- Takut
- Sesak napas
- Peningkatan detak jantung
- Berkeringat
- Pusing
- Kecemasan
- Teriakan
- Pingsan
- Sakit dada
Seseorang dengan phonophobia akan sering mengambil tindakan untuk menghindari suara keras dalam kehidupan sehari-hari.
Baik gejala maupun penghindaran, dapat mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan tugas sehari-hari.
Diagnosa Phonophobia dianggap sebagai fobia spesifik.
Fobia spesifik adalah ketika seseorang memiliki ketakutan yang tidak rasional atau ekstrim terhadap sesuatu yang menimbulkan bahaya minimal.
Mereka akan memiliki gejala ekstrem saat terpapar obyek atau situasi tertentu.
Kadang-kadang bahkan pemikiran paparan saja sudah cukup untuk menimbulkan gejala fobia.
Ketika seseorang mengunjungi profesional perawatan kesehatan mental berlisensi untuk diagnosis, mereka dapat mengharapkan pertanyaan tentang kesehatan secara keseluruhan, kondisi tambahan, dan riwayat kesehatan keluarga.
Bergantung pada praktisi, mungkin ada lebih banyak formulir yang harus diisi mengenai kesehatan mental Anda.
Baca Juga: Jadwal dan Agenda Sidang Ferdy Sambo dkk 24-27 Januari 2023
Artikel Terkait
Resensi Buku Biografi "Chairul Tanjung Si Anak Singkong"
Jujur dan Amanah, Seorang Cleaning Service Stasiun Yogyakarta Temukan Tas Berisi Uang Rp 44 Juta dan Dikembali